Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Flora’ Category

KEMBANG

Sekar punika tiyang

(kembang itu manusia)


Budaya Jawa memandang setiap kembang bagaikan manusia;

tak terhitung kembang yang mekar setiap hari.

Namun, sedikit saja yang akhir (sempat) menjadi buah,

Selebihya hanya sebatas:

kuncup,

layu,

tersingkir sendiri-sendiri.


Artinya,

tidak setiap manusia bisa menjadi “manusia”;

banyak diantara mereka yang akhirnya:

kuncup,

layu,

dan tersingkir sendiri-sendiri.


(effendi bp, 9 september 1982)

Read Full Post »

ANGGREK


Bunga rupawan

Menakjubkan sekali parasmu

Komposisi warnamu membuat iri setiap hati pelukis.

Sayang,

kau bunga orang gedongan,

bukan suntingan si gadis jelata.

(effendi bp, 19 maret 1982)

Read Full Post »

BURUNG


(YB. Mangunwidjaja)

Burung Srigunting sering didakwa orang

sebagai penyamun telor sarang-sarang burung lain.

Hanya karena warnanya seperti garong perampok,

Apalagi bila kedua ujung ekornya di tafsir sebagai kelewang.

Itu tidak benar.

Ada burung hitam lain yang seperti Srigunting.

Jangan menilai orang lain jelek,

Hanya karena nampaknya hitam.

Kresna di pewayangan:

Raja perwira penasehat pendawa terulung,

Walau serba hitam.

(effendi bp, 19 maret 1982)

Read Full Post »

ANGREK



Bunga rupawan

Menakjubkan sekali parasmu

Komposisi warnamu membuat iri setiap hati pelukis.

Sayang,

kau bunga orang gedongan,

bukan suntingan si gadis jelata.

(effendi bp, 19 maret 1982)

Read Full Post »